Ngaben merupakan salah satu upacara yang dilakukan oleh umat hindu di Bali dan tergolong sebagai upacara Pitra Yadnya (upacara yang ditunjukkan kepada Leluhur). Ngaben dalam bahasa Bali berkonotasi halus yang sering disebut palebon. Palebon berasal dari kata lebu yang artinya prathiwi atau tanah. Palebon artinya menjadikan prathiwi (abu). Untuk menjadikan tanah itu ada dua cara yaitu dengan cara membakar (ngaben) dan menanam ke dalam tanah (metanem).
Upacara Ngaben terdiri dari 5 Jenis:
1. Ngaben Sawa
Wedana Sunting Sawa Wedana adalah upacara ngaben dengan melibatkan jenazah yang masih utuh (tanpa dikubur terlebih dahulu). Biasanya upacara ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3-7 hari terhitung dari hari meninggalnya orang tersebut.
2. Ngaben Asti
Wedana Sunting Asti Wedana adalah upacara ngaben yang melibatkan kerangka jenazah yang pernah dikubur.
3. Swasta Sunting
Swasta adalah upacara ngaben tanpa memperlibatkan jenazah maupun kerangka mayat, hal ini biasanya dilakukan karena beberapa hal, seperti meninggal di luar negeri atau tempat jauh, jenazah tidak ditemukan, dll.
4. Ngelungah Sunting
Ngelungah adalah upacara untuk anak yang belum tanggal gigi.
5. Warak Kruron Sunting
Warak Kruron adalah upacara untuk bayi.
0 Komentar