Selamat datang di blog Himasasi Unsoed... Semoga Anda dalam keadaan sehat dan bahagia... Terima kasih sudah berkunjung... Salam Sastra dan Salam Budaya...

Tradisi Lompat Batu Dari Sumatera Utara


Tradisi lompat batu disebut hombo atau fahombo dilakukan suku Nias, Provinsi Sumatera Utara. Tradisi ini hanya dilakukan oleh laki-laki. Tradisi ini bisa ditemukan di Desa Bawomataluo. Desa adat di Kabupaten Nias Selatan yang kental dengan tradisi Lompat Batu. Bawomataluo dalam bahas Nias berarti bukit matahari. Penamaan desa tersebut sesuai dengan ketinggian 324 meter di aras permukaan laut. Desa ini telah dibangun berabad-abad yang lalu.

Tradisi lompat batu biasanya dilakukan oleh para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter untuk menunjukan bahwa mereka pantas dianggap dewasa secara fisik. Selain ditampilkan secara adat,tradisi lompat batu juga menjadi pertunjukan menarik, khususnya bagi  para wisatawan yang datang ke sana.

Menurut sejarah, fahombo pertama kali muncul seringnya terjadi peperangan antarsuku di Tanah Nias. Pada waktu itu, setiap kampung memiliki bentengnya masing-masing. Untuk memenangkan peperangan antarsuku, maka setiap pasukan harus memiliki kemampuan untuk melompati benteng tersebut. Dan pada akhirnya mereka secara khusus untuk memiliki kemampuan ini mereka membuat tumbukan batu yang berguna untuk melatih fisik terutama dalam melompat.

Dengan seiring berakhirnya perang tersebut lompat batu ini masih dilakukan oleh masyarakat di sana hingga menjadi suatu tradisi. Tradisi lompat batu ini kemudian berkembang menjadi ritual atau media bagi para pemuda untuk menunjukan bahwa dia sudah benar-benar dewasa. Perlu diketahui, bahwa tradisi ini tidak dapat dilakukan semua masyarakat Nias, tetapi hanya dilakukan oleh kampung-kampung tertentu saja. Karena kaunikannya  dari Tradisi lompat batu ini sehingga mulai dikenal masyarakat luas dan menjadi simbol budaya bagi masyarakat Nias.

Posting Komentar

0 Komentar