Serat Centhini atau Suluk Tambanglaras merupakan sebuah mahakarya dalam Khasanah Kesustraan Jawa, yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Jawa dan ditulis dalam bentuk tembang Macapat, tembang Macapat yaitu beberapa tembang Jawa dengan irama tertentu, jumlah suku kata tertentu dan akhir kata tertentu. Nama-nama tembang Macapat antara lain, Maskumambang, Sinom, Kinanti, Mijil dll. Serat Cethini menggabungkan macam- macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa, agar tidak punah dan tetap ditelastarikan.
Serat Centhini atau dikenal dengan nama asli serat Suluk Tambanglaras tidak lepas dari ketenarannya, yaitu Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunagara III, putera Pakubuwono IV, raja Surakarta (1788-1820) yang kemudian menggatikan raja sebagai Pakubuwono V (1820-1823). Dalam enyusunan dan penulisan naskah mengambiskan waktu sekitar 9 Tahun (1814-1823 M).
0 Komentar