Lakon merupakan peristiwa atau karangan yang perlu diolah secara seksama, dari teks menjadi wujud pertunjukan melalui perantara hidup atau manusia atau perantara lain seperti boneka dan pewayangan. Dasar lakon dalam drama yaitu konflik manusia. Kedudukan lakon dalam pementasan teater merupakan nyawa, nafas atau ruh dalam menjalin hubungan atau membangun susunan (struktur) cerita melalui penokohan atau peran yang dibawakan seorang atau lebih pemeran.
Konflik adalah cerita yang dibangun melalui adanya pertentangan pandangan tokoh, antartokoh atau unsur lain yang menghambat itikad baik dari peran utama sebagai ciri dari lakon teater atau drama. Sementara itu dialog atau monolog adalah media penyampaian yang digunakan oleh suatu lakon, bukan narasi atau cerita seperti cerpen. Konflik merupakan ketegangan menjadi dasar alur cerita. Konflik dalam alur lakon harus mempunyai motif.
Motif adalah dasar laku dan rangsan dinamis yang membuat seseorang mengadakan respons (bertindak). Sumber motif yaitu situasi yang melingkupi seperti sosial dan fisik, interaksi sosial dan akibatnya, watak manusia sendiri yang ditentukan oleh intelektual, emosional, sosiokultural. Motif adanya faktor kualitas terjadinya konflik. Dengan adanya motif konflik yang dibangun akan mewujudkan kejadian- kejadian.
0 Komentar