Istilah poskolonial atau poskolonialisme muncul pertama kali pada akhir 1980an di dalam artikel artikel jurnal ilmiah dan sebagai judul dalam teks “The Empire Writes Back: Theory and Practice in Post-Colonial Literatures” (1989) tulisan Bill Ashcroft, Gareth Griffitsh, dan Helen Tiffin. Selain itu istilah tersebut juga muncul pada tahun 1990 dalam “Past The Last Post: Theorizing Post Colonialism dan Post-Modernism” karya Helen Tiffin. Pada pertengahan goan, istilah-istilah itu telah secara tegas digunakan di dalam tulisan tulisan akademik, dan sekarang poskolonialisme biasanya mengacu pada sastra dari budaya-budaya yang dijajah oleh Inggris (The British Empire).
Secara
etimologis, poskolonial berasal dari kata ‘post’dan ‘kolonial’, Sedangkan kata Kolonial
itu sendiri berasal dari kata colonia, yang dalam bahasa Romawi, berarti tanah
pertanian atau pemukiman. Dengan demikian, pada awalnya, kata kolonial tidak
mengandung arti penjajahan, penguasaan, pendudukan, dan konotasi eksploitasi
lainnya. Konotasi negatif kata tersebut baru muncul, setelah terjadi interaksi
yang tidak seimbang di antara penduduk pribumi dengan penduduk pendatang yang
cenderung menguasai.
0 Komentar