Sampai kapan rasa ini masih kusimpan? Namun, di luar sana kau sudah tidak peduli sedikitpun. Kamu.. Bisa aku bohongi soal perasaanku ini aku mengatakan "aku sudah ikhlas melepasmu" padahal hatiku tak bisa kubohongi karena aku masih menyimpan rasa. Pura-pura aku mengabaikan pesan darimu agar drama ini aku dalami dan perasaan gengsi. Padahal jariku selalu ingin membuka pesan itu lalu membalasnya. Ketika aku di hadapanmu aku terdiam, kau pun berlaku sama, rasa canggung diantara kita. Maka yang terjadi adalah saling membungkam mulut dan tak ada yang berkata satu pun, dan diantara kita tak ada yang memulai. Tapi jika kamu memandang mataku maka kamu bisa membaca hatiku, tersorot semua perasaanku melalui mata. Namun, aku tak ingin menatapmu, berada di depanmu saja aku sudah merasa sedih apalagi harus menatapmu. Ketahuilah perasaanku masih sama seperti dulu, iya dulu ketika kamu masih menyayangiku, masih peduli dengan perasaanku. Yasudahlah, itu dahulu sekarang keadaan sudah berbeda. Aku sudah bukan prioritasmu lagi, aku sudah menjadi kenangan bagimu. Tapi aku merasa tak adil, dan kaupun masih meninggalkan sebuah janji, janji untuk hidup bersama. Dan kau tahu? Aku terperangkap dengan janjimu itu, pertanyaannya adalah apakah kau bisa menepati janjimu itu? Dan bagaimana perasaanmu jika kamu bersamaku lagi? Akan kah kamu bahagia kembali bersamaku? Ya, meskipun kita berpisah bukan karena aku atau kamu membuat kesalahan atau diantara kita tak ada yang saling menyakiti, bukan, bukan itu. Ini adalah kesalahan kita dengan Allah.
0 Komentar